Sekolah Keluarga

  • 08561344478
  • info@sekolahkeluarga.id
  • Jl. Raya Keadilan No.32 Blok A6, Pancoran Mas, Depok 16434

Sekolah Keluarga

  • Menu
  • Account
  • Tentang Kami
  • Kelas
    • Kelas Ibu Cermat
    • Terapi Kesehatan Mental
    • Tes Peta Bakat Anak (Talent Mapping)
    • Test Bahasa Cinta
    • Test Gaya Belajar Anak
  • Artikel
  • Kontak
Contact Us
  • Jl. Raya Keadilan No.32 Blok A6, Pancoran Mas, Depok 16434

  • info@sekolahkeluarga.id
  • 08561344478
  • Login
  • Register
  • Classes
  • Login
  • Register
  • Classes
  • Home
  • Posts tagged “Anak”

Posts tagged “Anak”

Tips Melatih Kreativitas Anak

November 6, 2022

Anak, Kreativitas, Melatih, Tips
Tips Melatih Kreativitas Anak

Tips Melatih Kreativitas Anak, Kreativitas yang dimiliki oleh seseorang bukanlah sebagai kodrat yang telah ditetapkan, melainkan dengan cara terus diasah. Salah satunya kreativitas yang dimiliki anak merupakan hasil usaha orang tua untuk meningkatkannya.

Kreativitas dapat dilatih dengan mempelajari hal baru dan berlatih untuk berpikir sehingga anak dapat memiliki daya cipta yang tinggi.

Nah, sahabat @sekolahkeluarga.id mempunyai beberapa tips yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk melatih kreativitas sang anak. Yukk simak baik-baik ya Pak, Bu:

1.  Beri asupan nutrisi penuh

Pak, Bu, berilah asupan nutrisi penuh kepada anak, seperti asam lemak omega 3 dan 6, 9 asam amino esensial, DHA, kolin, minyak ikan, asam sialat, serta tirosin. Karena hal tersebut sangat berpengaruh loh terhadap tumbuh kembang anak. Maka dari itu, orang tua harus memastikan bahwa kebutuhan nutrisi anak sudah terpenuhi ya mulai dari usia 2 tahun, karena merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan otak anak, sehingga dapat membantu meningkatkan kecerdasan dan akhirnya akan mendorong anak untuk lebih kreatif dengan optimal.

2.  Memperhatikan minat dan bakat anak

Pak, Bu, cobalah untuk lebih memperhatikan minat dan bakat anak, biasanya sudah terlihat sejak usia dini. Memang sih ketertarikan anak cenderung berubah-ubah, maka dari itu orang tua harus senantiasa mendukungnya salah satunya dengan memberikan fasilitas yang memadai sehingga anak akan lebih bersemangat dalam mengasah kemampuannya, agar keterampilan yang dimiliki anak dapat berkembang dengan baik.

3.  Mengajaknya bermain bersama

Tau gak sih Pak, Bu, mengajak anak bermain dapat membuat anak menjadi senang loh karena merasa ditemani. Selain itu juga, hal tersebut dapat meningkatkan kreativitas anak loh karena dalam proses bermain, anak akan menemukan dan belajar hal-hal baru, sehingga anak akan mulai belajar untuk berpikir dan berimajinasi untuk menciptakan hal-hal baru.

4.  Melatih imajinasi anak

Pak, Bu, cobalah untuk melatih imajinasi anak, salah satunya dengan cara membacakan buku yang disukainya. Dengan cara mengajaknya menirukan suara karakter hewan yang ada di buku dongeng, atau dengan cara mengajaknya bermain peran. Nah, hal tersebut akan menjadi cikal bakal terbentuknya kreativitas anak yang dimiliki loh. Perlu diingat ya pak, Bu, jangan pernah membatasi imajinasi anak. Berikan kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasi ide-idenya, sehingga akan membantu anak dalam mengembangkan kreativitasnya.

Demikianlah beberapa tips yang bisa Bapak dan ibu terapkan dalam melatih kreatifitas anak. Jangan batasi ruang geraknya, tetapi tetap harus diawasi ya demi keselamatannya. Teruslah dukung anak kalian. Semoga bermanfaat.

Read more
Ayah Dekat Dengan Anak

November 2, 2022

Anak, Ayah
Ayah Dekat Dengan Anak

Ayah Dekat Dengan Anak, Kesibukan orang tua sering kali membuat anak merasa kesepian. Karena jarang berinteraksi sehingga membuat anak jauh dari orang tuanya, terutama ayah yang sibuk bekerja seharian.

Kondisi seperti itu tidak boleh dibiarkan begitu saja. Walaupun sibuk cobalah untuk bertemu secara singkat dengan buah hati, karena para ayah harus bisa membangun kedekatan dengan anak-anaknya loh.

Nah, sahabat @sekolahkeluarga.id mempunyai tips untuk para ayah agar bisa tetap merasa dekat dengan buah hati walaupun sedang sibuk. Yukk Pak, simak baik-baik tipsnya :

1. Melakukan aktivitas bersama

Pak, cobalah untuk melakukan aktivitas-aktivitas kecil bersama anak disaat waktu senggang, karena hal tersebut dapat membuat anak merasa bahwa sang ayah masih tetap memprioritaskan dirinya. Tidak harus aktivitas yang berat, menyempatkan untuk sarapan bersama pun dapat membuat anak dan ayah semakin dekat. Meskipun terburu-buru saat di pagi hari, ayah tidak seharusnya meninggalkan waktu untuk sarapan bersama keluarga loh.

2. Luangkan waktu untuk mengobrol

Disela-sela sarapan, kita dapat menyempatkan untuk mengobrol tentang hal hal kecil, seperti menanyakan tentang bagaimana perasaan mereka menjalani hari-hari kemarin atau memancingnya untuk bercerita tentang aktivitas mereka seperti tentang sekolah ataupun teman mereka.

3. Ada Untuknya

Pak, cobalah sesekali untuk menemani kegiatan keseharian anak, seperti menemainya ketika ada momen penting didalam hidupnya atau menemaninya ketika melakukan hal-hal yang disukainya. Buat anak merasa Anda mendukung semua aktivitasnya yang positif.

Nah, demikianlah beberapa tips untuk para ayah agar dapat tetap dekat dengan anak meskipun disela-sela kesibukannya. Ingat ya Pak, jarak bukanlah halangan untuk mengungkapkan perhatian kepada anak. Semoga bermanfaat.

Read more
Mendampingi Anak Era Digital

October 22, 2022

Anak, Digital

Mendampingi Anak Era Digital. Saat ini, anak hidup di era digital, sehingga pola asuh orang tua sangat diperlukan agar anak dapat menjadi warganet yang bijak, melalui pola didikan yang terampil dizaman teknologi kini.

Maka dari itu, hal tersebut menjadi tantangan yang cukup berat bagi orang tua, karena mereka harus lebih waspada saat memperbolehkan anak untuk mengakses internet, sebab dari internet tersebut, selain memiliki sisi positifnya, juga memiliki sisi negatifnya.

Nah, oleh karena itu, sahabat @sekolahkeluarga.id memiliki beberapa tips untuk para orang tua dalam mendampingi anak di era digital saat ini. Yukk simak baik-baik Pak, Bu :

1. Tetapkan aturan

Pak, Bu, cobalah untuk membuat peraturan terkait dengan penggunaan gawai, tetapi sesuaikan dengan gaya pengasuhan kalian dirumah ya dan juga tidak bertabrakan dengan nilai-nilai di keluarga. Contohnya seperti menetapkan penggunaan gawai pada anak usia 2-5 tahun hanya 1 jam sehari, tetapi khusus untuk program berkualitas. Nah, jika sudah digunakan dengan bijak, maka dapat meningkatkan kualitas hidup loh. Tetapi sebaliknya, gawai dapat menggantikan banyak kegiatan berharga yang seharusnya dilakukan bersama keluarga.

2. Berikan pendampingan

Pak, Bu, mengawasi anak tidak hanya didunia nyata loh, tetapi juga didunia maya. Salah satu contohnya dengan menginstal aplikasi untuk anak-anak yang berlabel pendidikan, agar orang tua dapat mengawasi anak terkait tontonan apa yang ia lihat. Namun, jika pun diizinkan untuk menjelajahi internet karena alasan belajar untuk menemukan jati diri, tetapi tetap ya perlu untuk didampingi oleh orang tua. Selain itu juga, cobalah untuk berinteraksi bersama, supaya kita juga mempunyai kesempatan untuk memahami apa yang anak kerjakan. Dan jangan lupa juga ya untuk memberikan informasi terkait bahaya dari penggunaan internet.

3. Jadilah teladan yang baik

Pak, Bu, anak adalah peniru yang handal loh. Oleh karena itu, kita harus memberikan contoh yang baik kepada anak, agar ia juga dapat meniru hal-hal baik yang kita contohkan. Selain itu, cobalah untuk membangun kedekatan dengan anak, agar kita terus terkoneksi dengan mereka.

Nah, demikianlah beberapa tips yang dapat orang tua mulai untuk mengajarkannya kepada anak. Dan jangan lupa juga ya untuk membangun komunikasi dua arah dengan anak melalui pendekatan yang disesuaikan dengan zaman digitalisasi. Semoga bermanfaat.

Read more
Anak Tidak Terpengaruh Lingkungan

October 20, 2022

Anak, Lingkungan
Anak Tidak Terpengaruh Lingkungan

Anak Tidak Terpengaruh Lingkungan. Terbentuknya perilaku anak dapat dipengaruhi oleh banyak faktor loh, salah satunya adalah lingkungan, entah lingkungan keluarga ataupun lingkungan bermainnya.

Tapi kita sebagai orang tua sering merasa khawatir bukan karena takut anak memiliki perilaku yang tidak baik akibat terpengaruh dari lingkungan bermainnya? sebab kita tidak mempunyai akses secara langsung pada lingkungan bermain anak.

Nah, jika kondisinya sudah seperti itu, terus orang tua harus melakukan apa ya agar dapat melindungi anak dari lingkungan buruk?

Menurut sahabat @sekolahkeluarga.id, kuncinya ada di pola asuh orang tua loh. Oleh karena itu, berikut ini ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh orang tua jika anak memiliki lingkungan bermain yang tidak baik. Yukk simak baik-baik Pak, Bu :

1. Ekspresikan Perilaku Positif

Pak, Bu, cobalah untuk mengekspresikan perilaku positif ketika kalian terlibat perbedaan argumen atau perdebatan dengan anak. Karena hal tersebut dapat membuat anak memiliki tingkat depresi yang rendah loh. Sehingga anak tidak mencari lingkungan yang dapat menghilangkan depresinya tanpa tahu lingkungan tersebut baik atau buruk.

2. Tunjukkan Kasih Sayang

Tunjukanlah kasih sayang kepada anak, agar dapat membuat anak merasa aman dan nyaman ketika bersama orang tuanya. Seperti contohnya, bersikaplah ramah, humoris, dan penuh kasih sayang agar anak merasa dicintai oleh kita. Sehingga mereka akan lebih dekat dengan keluarga dan tidak menghiraukan lingkungannya yang buruk.

3. Mendisiplinkan Anak

Tau gak sih Pak, Bu, bahwa modal utama untuk menghadapi dunia luar yang tidak baik adalah disiplin? Karena anak yang sudah terbiasa untuk disiplin, maka ia pun akan disiplin dilingkungan mana pun mereka berada. Sebab ketika anak sudah berhasil disiplin, mak ia mempunyai prinsip hidup tersendiri, sehingga tidak mudah terpengaruh lingkungan bermainnya.

4. Memberi Penjelasan

Orang tua itu wajib loh menjelaskan kepada anak tentang lingkungan yang tidak baik itu seperti apa, dan dampak yang ditimbulkannya bagaimana. Agar anak tidak mencari penjelasan diluar yang malah mendapatkan informasi yang salah. Atau bahkan anak terlanjur terjerumus kedalam lingkungan yang tidak baik sedangkan tidak mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkannya.

5. Menanamkan nilai moral dan agama

Pak, Bu, tak kalah penting loh untuk menanamkan nilai moral dan agama pada anak agar dapat menjadi pondasi yang kuat, sehingga mereka tidak terpengaruh lingkungan buruk. Diusahakan sejak dini ya agar dapat terbiasa untuk menerapkan prinsip-prinsip nilai moral dan agamanya.

Demikianlah tips-tipsnya agar anak tidak terpengaruh lingkungan buruk ya Pak, Bu. Semoga bermanfaat.

Read more
Solusi Stress Saat Mengasuh Anak

October 13, 2022

Anak, Mengasuh, Solusi
Solusi Stress Saat Mengasuh Anak

Solusi Stress Saat Mengasuh Anak, Mengasuh anak tanpa stress ? emang bisa Bu ? Padahal menjadi ibu adalah pekerjaan yang  berat loh. Ketika anak menangis, rewel, berebut mainan, bertengkar, menolak makan, rumah yang berantakan, atau istirahat yang kurang adalah sumber stres terbesar seorang ibu. Tapi bu, setiap anak itu memiliki tahap perkembangan yang berbeda loh. Oleh karena itu, ibu harus memiliki strategi-strategi tertentu untuk menghadapi perkembangannya. Hal itu lah yang sering membuat kita stress kan Bu ?, Nah berikut ini tips-tips untuk mengelola stress saat mengasuh anak, supaya para ibu juga dapat selalu merasa senang setiap harinya. Yuk simak baik-baik ya..

  1. Meminta bantuan

Bu, kalau pekerjaan rumah, kantor, atau bisnis itu menumpuk, ditambah anak yang rewel dan sebagainya. Jangan sungkan ya bu untuk meminta bantuan, seperti kepada suami, saudara, ataupun teman untuk membantu yang sekiranya bisa di bantu.

  1. Jangan terlalu idealis dalam melakukan semuanya

Bu, kita itu memiliki banyak pekerjaan rumah tangga yang harus dilakukan kan ? Tapi bu, usahakan untuk mengerjakannya sesuai prioritas ya, dan jangan terlalu dipikirin kalau ada pekerjaan yang belum sempat dikerjakan.

  1. Jangan lupa untuk memanjakan diri

Tau gak sih bu, salah satu cara untuk mengatasi stress itu dengan menyempatkan waktu untuk diri sendiri loh, entah itu dengan pergi ke salon, mendengarkan musik, atau pun tidur.

  1. Lakukan hobi dengan keluarga

Salah satu cara untuk mengatasi stress yaitu dengan melakukan hobi, entah itu beraktivitasnya dirumah maupun rekreasi di luar. Nah hal tersebut selain untuk melepas stress, juga dapat mempererat hubungan dengan anggota keluarga loh.

  1. Nikmati waktu bermain bersama anak

Bu, nikmatilah waktu saat bermain bersama anak ya. Coba posisikan sebagai teman mereka, bukan orang tua. Hal tersebut bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi stress loh.

Nah, demikianlah tips-tips dalam mengelola stress saat mengasuh anak. Jangan lupa juga ya bu, libatkan cinta dan kasih sayang didalamnya, ingatlah selalu bahwa anak adalah titipan sekaligus anugrah dari Tuhan, agar saat mengasuh anak tidak terasa melelahkan.

Read more
Tips Mendidik Anak Generasi Alfa dengan Bijak

October 8, 2022

Anak, Bijak, Mendidik, Tips

Kebanyakan orang tua mungkin sudah tau ya apa yang dimaksud generasi alpha ? Yaitu generasi pertama yang lahir di dunia digital, generasi yang sudah sangat akrab dengan teknologi digital. Nah menurut para peneliti yakni yang lahir di rentang waktu 2011-2025.

Pak, Bu, setiap anak harus dirawat dan dijaga dengan penuh kasih sayang kan ? baik itu anak laki-laki maupun anak perempuan. Tetapi perlu diingat ya Pak, Bu, dalam mendidik anak itu harus dapat menciptakan generasi yang lebih baik. Tapi, seringkali orang tua keliru dengan cara mendidik anak-anaknya. Nah, oleh karena itu, berikut ini ada tips cara mendidik anak dengan bijak Ala dr. Aisah dahlan. Yuuk simak baik-baik :

1.  Fahami perbedaan anak laki-laki dan anak perempuan

Tau gak sih Pak, Bu, anak perempuan itu perkembangan otak kiri dan kanannya seimbang loh, sementara perkembangan otak anak laki-laki cenderung dominan otak kanan. Nah, otak kiri itu meliputi kreativitas, warna, teknologi, imajinasi, berkhayal, bergerak, dan lain sebagainya. Sedangkan otak kanan meliputi analisis, bahasa, berhitung, dan teratur.

2.  Fahami era ciri khas generasi anak

Ciri khas anak generasi Alfa adalah digital native (melek digital sejak dini), bahkan pada saat di dalam perut ibunya pun sudah pegang teknologi digital. Sehingga apa yang dilakukan ibu hamil bisa terekam oleh janin di dalam rahim ibunya. So, jangan heran ya Pak, Bu, jika anak-anak senang bermain gawai karena memang generasinya seperti itu. Tapi tetap perlu dipantau agar tidak menyalahgunakannya.

3.  Fahami bahasa kasih anak

Ini adalah salah satu bagian terpenting dalam mendidik anak generasi alpha dengan bijak loh Pak, Bu, yakni mensosialisasikan bahasa kasih pada anak karena orang tua harus tahu bagaimana caranya agar si anak tersebut patuh pada orang tuanya.

4.  Fahami perbedaan watak anak-anak

Watak itu genetik, coba deh Pak, Bu, belajar untuk memahami watak anak kalian dan temukan perbedaannya, sehingga dapat menjadi pendekatan dalam mendidik anak seperti memberi nasihat dan arahan.

5.  Fahami gaya belajar anak

Gaya belajar anak generasi alpha yaitu yang aktif dan dominan. Karena mereka lebih memilih untuk berkontribusi secara langsung dalam aktivitas pembelajaran. Mereka itu lebih menyukai gaya belajar berbasis teknologi digital dan virtual. Lebih berfokus pada keterampilan (skill) daripada konten pembelajaran. Menyukai sistem pembelajaran yang fleksibel dan tidak banyak aturan. Dan juga anak generasi alpha itu menaruh minat yang besar untuk berkolaborasi saat belajar loh Pak, Bu.

Demikianlah tips-tips mendidik anak dengan bijak ala dr. Aisah dahlan. Semoga dapat bermanfaat khususnya bagi orang tua agar bisa mendidik anaknya dengan cara yang bijak. (*ran)

Read more
Tips Mengajarkan Disiplin Pada Anak

October 6, 2022

Anak, Disiplin, Tips

Salah satu cara membentuk budi pekerti anak adalah dengan melatihnya untuk disiplin loh Pak, Bu. Nah, hal itu harus dicoba sejak kecil yaa, agar anak terbiasa hingga dewasanya kelak. Tapi perlu diingat ya Pak, Bu, melatih disiplin anak pun harus disesuaikan caranya dengan usianya loh. Sedangkan manfaat dari disiplin itu sendiri seperti : melatih untuk bertanggung jawab, melatih untuk menentukan pilihan yang baik, sampai membantu anak untuk belajar mengelola kecemasan dan emosinya.

Nih ada beberapa tips yang bisa Bapak dan Ibu terapkan dalam melatih disiplin anak sejak dini, yuuk simak baik-baik :

1. Terapkan peraturan

Coba deh Pak, Bu, awali dengan membuat peraturan yang harus dijalankan oleh anak. Karena dengan adanya peraturan, maka anak akan belajar untuk mengenal rasa tanggung jawab dan juga melatih keterampilan untuk memanajemen diri. Salah satu contoh kecilnya seperti memintanya untuk membereskan mainan dan merapikan tempat tidur, atau meletakan piring kotor setelah selesai makan di tempatnya.

2. Berikan konsekuensi

Pak, Bu, ketika anak melakukan kesalahan atau melanggar peraturan yang sudah dibuat, maka berikanlah konsekuensi yang sesuai. Memang sih kita sebagai orang tua seringkali merasa tidak tega karena merupakan suatu hal yang tidak mudah sebab melihat anak bersedih. Namun, hal ini bertujuan agar anak tidak mengulangi lagi pelanggaran atau kesalahan yang telah diperbuat. Tapi perlu diingat ya Pak, Bu, untuk memberikan konsekuensi sesuai dengan usianya.

3. Berikan hadiah / penghargaan

Nah, saat anak berhasil menaati peraturan yang Bapak dan Ibu terapkan, coba deh berikan ia kejutan dalam bentuk hadiah, atau berikan ia pujian agar anak merasa bahwa apa yang dilakukannya selama ini tidak sia-sia. Sehingga anak akan makin terbiasa dan senang menerapkan peraturan yang berlaku kapan dan di mana saja.

4. Mengajarkan sikap empati

Ketika anak melakukan kesalahan, coba deh Pak, Bu, untuk melatih empati kepada anak daripada langsung memberinya hukuman. Karena jika rasa empati anak telah tumbuh, ia bisa memahami perasaan orang lain yang telah dirugikannya dan memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu sebelum melakukan hal yang tidak baik. Contohnya seperti saat anak mengambil barang milik temannya, maka nasehatilah ia bahwa temannya pasti akan sedih karena barangnya diambil.

5. Jadilah teladan bagi anak

Pak, Bu, anak adalah peniru yang handal loh, sebab ia akan menirukan baik sikap maupun perkataan orang-orang disekitarnya. Maka, yuuk berusaha untuk selalu memberikan contoh yang baik untuk anak-anak.

Demikianlah tips-tips menerapkan disiplin pada anak, memang sih pasti membutuhkan proses yang berkelanjutan, karena perilaku anak tidak bisa berubah dalam waktu yang singkat. Dan juga bila anak melakukan kesalahan, tolong jangan dijadikan masalah yang dibesar-besarkan, karena kesalahan merupakan proses untuk menjadikannya lebih baik lagi kan Pak, Bu ?

Jadi, Bapak dan Ibu harus berusaha untuk lebih sabar saat mencoba menerapkan disiplin pada anak. Jangan patah semangat yaa. Atau bila diperlukan, cobalah untuk meminta bantuan psikolog agar dapat menentukan cara melatih disiplin pada anak sesuai dengan karakternya.(*ran)

Read more
1 Menit Menegur Anak

October 5, 2022

Anak, Menegur, Tips

Setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya kan Bu ? salah satu caranya adalah dengan menegur sang anak ketika melakukan kesalahan supaya ia dapat belajar menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya. Tapi Bu, jangan sampai salah ya dalam menegur anak-anak ketika melakukan kesalahan. Memang sih setiap orang tua pasti memiliki caranya tersendiri dalam menegur anaknya, baik secara halus, ataupun dengan cara kasar. Namun, perlu diingat ya Bu, saat orang tua melontarkan perkataan-perkataan kepada anaknya, maka otomatis setiap perkataan yang ia dengarkan akan terekam oleh sistem saraf anak loh, sehingga dapat menjadi media pembelajaran yang kelak akan ia terapkan. Jadi alangkah baiknya diucapkan dengan kata-kata positif yaa Bu.

Nah, berikut ini ada tips dari dr. Aisyah Dahlan agar para Ibu selaku orang tua dapat mengetahui cara menegur anak dengan baik. Yuuk simak baik- baik yaa :

1. 30 detik menegur perilaku anak yang salah

Coba deh Bu mulai untuk menegur anak dengan kata-kata yang baik ya, tidak boleh dengan perkataan yang kasar dan juga tidak main tangan.

Contohnya seperti ini :

“Sayang, Ibu marah karena kamu pulang terlambat. Kan jadwal pulang sekolah kamu jam 2, tapi kenapa jam 6 baru pulang ? dan kamu juga gak bilang sama ibu nak, ibu kan khawatir.”

Dan jangan lupa ya Bu, buat anak jadi merasa bersalah agar tidak mengulangi kesalahannya lagi, seperti mengatakan bahwa Ibu khawatir kepadanya.

2. 30 detik memuji perilaku anak yang baik

Memang sih Bu, memuji anak dalam keadaan marah tidak mudah untuk dilakukan, karena harus meredakan amarah Ibu kan ? tapi cobalah Bu dengan membaca istighfar, kemudian pujilah anak dengan perkataan yang baik.

Contohnya seperti ini :

“Karena biasanya kamu pulang sekolah itu selalu tepat waktu nak dan kamu juga suka telfon ibu nak untuk mengabari, itu bagus nak.”

Nah, itulah tips 1 menit untuk menegur anak dari dr. Asiah Dahlan. Tapi Bu, jangan lupakan juga ya bagian yang terpentingnya, yakni memberikan anak kesempatan untuk berbicara ketika Ibu telah selesai menegur dan memujinya. Sebab pasti dia memiliki alasan mengapa bisa pulang telat, makanya Sang Ibu harus mendengarkannya. Serta ketika Sang anak melakukan klarifikasi dan kemudian ada sisi kesalahan dari orang tua, sebaiknya segeralah minta maaf yaa Bu.

Demikianlah tips-tipsnya, insya Allah dijamin anak akan nurut dan tidak mengulangi kesalahannya lagi. semoga bermanfaat.(*ran)

Read more
Dampak Psikis Anak Menyaksikan KDRT

October 3, 2022

Anak, Dampak, KDRT, Psikis

Pak, Bu, menjalani hidup berkeluarga bukanlah hal yang mudah bukan ?, karena ada banyak tantangan yang akan dihadapi, salah satunya perselisihan antara ibu dan bapak. Entah itu permasalahannya tentang keuangan, perselingkuhan, perbedaan pendapat atau lain halnya yang malah berujung kekerasan di dalam rumah tangga.

Kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya berdampak psikologis terhadap korban yang mengalaminya loh Pak, Bu, tetapi bagi orang yang menyaksikannya juga, salah satu contohnya adalah anak. Karena peristiwa tersebut akan dilihat dan dirasakan secara langsung oleh anak, yang kemudian terekam jelas di memorinya dan akan selalu menempel di otaknya serta sulit untuk dihilangkan.

Nah, berikut ini ada beberapa dampak psikis yang akan dialami anak ketika ia menyaksikan KDRT. Yuk simak baik-baik ya Pak, Bu..

  1. Kecemasan

Pak, Bu, ketika anak mengalami atau menyaksikan KDRT, maka anak akan menjadi gelisah dan khawatir sehingga muncul kecemasan yang terus menerus dan akan mengganggu kehidupan dirinya sehari-hari loh. Salah satu contoh prilakunya ketika terjadi KDRT pada anak-anak prasekolah yaitu, meningkatnya perilaku menghisap jempol, mengompol, tangisan yang intens dan rewel pasca kejadian loh.

  1. Gangguan stress pasca trauma

Tau gak sih Pak, Bu, saat anak menyaksikan atau mengalami KDRT, ia akan mengalami trauma yang akan menyebabkan perubahan signifikan pada otak anak yang sedang berkembang. Sehingga perubahan tersebut dapat menyebabkan mimpi buruk pada anak, perubahan pola tidurnya, anak menjadi mudah marah, kesulitan berkonsentrasi, dan terkadang memiliki kemampuan meniru perilaku KDRT yang mereka saksikan/alami loh.

  1. Gangguan fisik/psikosomatik

Pak, Bu, akibat dari mengalami KDRT pada anak, sehingga menyebabkan terjadinya konsekuensi ketegangan mental. Nah, hal tersebut terkadang terlihat dari kesejahteraan fisik yang dirasakan anak. Seperti contohnya, ketika terjadi kepada anak-anak diusia sekolah, mereka akan sering mengeluhkan sakit kepala dan sakit perut. Dan jika terjadi pada bayi, maka akan ada resiko lebih tinggi untuk mengalami cedera fisik ketika terus menerus berada dalam situasi KDRT yang dilakukan oleh orang tuanya.

  1. Perilaku agresif

Pak, Bu, ketika anak menyaksikan atau mengalami KDRT, mereka cenderung bertindak dan bereaksi sebagai akibat dari situasi yang mereka alami loh. Contohnya, mereka bisa saja berkelahi, bolos sekolah, terlibat dalam aktivitas seksual, atau mencoba narkoba dan alkohol. Dan bahkan sangat mungkin loh mereka melakukan tindakan yang melanggar hukum.

  1. Depresi

Tau gak sih Pak, Bu, secara jangka panjang, anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang kasar dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang depresi. Karena mereka akan mengalami trauma akibat menyaksikan atau mengalami KDRT secara rutin, sehingga menempatkan anak-anak pada resiko tinggi mengalami depresi, kesedihan, masalah konsentrasi, dan gejala depresi lainnya hingga dewasa loh.

  1. Mengulangi pola perilaku KDRT

Pak, Bu, ketika anak merasakan rasa sakit, kesedihan, dan kecemasan saat menyaksikan atau mengalami KDRT, maka akan berpotensi membuat siklus berulang. Misalnya, saat dewasa, mungkin saja ia akan melakukan kekerasan pada pasangannya setelah melihat ayahnya pernah melakukan tindakan KDRT saat dia berusia anak atau remaja.

Demikianlah beberapa dampak psikis yang akan didapatkan anak ketika mengalami atau menyaksikan tindakan KDRT. Perlu bapak dan ibu ingat, bahwa dampak psikis yang akan ditimbulkan dari perilaku KDRT, tidak memandang usia, karena semua anak rentan terhadap efek negatif tersebut. Nah, bagi bapak dan ibu yang sudah terlanjur terjadi permasalahan ini semoga menjadi pembelajaran dan tidak terulang lagi ya, karena kekerasan rumah tangga sifatnya bisa berulang. Dan bagi Bro and Sist muda-mudi yang kelak akan menjadi seorang bapak dan seorang ibu, alangkah baiknya ini menjadi wawasan bahwa pentingnya untuk tidak terjadi kekerasan dalam rumah tangga agar anak-anak kalian akan tumbuh dan berkembang dengan sehat secara tubuh, jiwa dan pikirannya.(*ran)

Read more
Sayangi Anak dengan Menjaga Kesehatan Mentalnya

September 26, 2022

Anak, Mental

Kesehatan mental yang baik dan terjaga dapat membuat anak untuk berpikir jernih, berkonsentrasi, berkembang lebih baik secara sosial dan emosionalnya serta lebih mudah mempelajari keterampilan baru loh. Jadi, daripada menyuruh seorang anak untuk bersikap berani, kuat, teguh, atau lainnya, lebih baik sebagai orangtua dapat memberikan dampingan dan bantuan untuk dapat menumbuhkan energi yang positif dalam diri anak. Nah, supaya anak mempunyai kehidupan sosial dan emosional yang lebih baik, penting untuk orang tua menjaga kesehatan mentalnya sejak dini. 

Gimana caranya ? Yuk simak tips-tipsnya berikut ini :

1. Buat anak merasa aman

Yang pertama, buat anak merasa aman. Karena kunci utama dalam menjaga kesehatan mental anak adalah dengan membangun kepercayaan anak terhadap orang tuanya. Supaya anak merasa ia berada di posisi yang aman dan memiliki tempat untuk bersandar serta berkeluh kesahnya, sehingga ia tidak tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri. Dan juga buat anak merasa diperhatikan, disayang, dihargai, serta dipercaya. Nah, salah satu cara untuk membangun kepercayaan anak adalah dengan selalu menepati janji. Selain itu, berikan juga kenyamanan saat anak sedang ada masalah yang membuatnya merasa sedih atau cemas. Berikan ia pelukan dan katakan kepadanya bahwa apapun yang terjadi, Bapak dan Ibu akan selalu ada di sampingnya.

2. Hindari anak dari kejadian traumatis

Pada umumnya, gangguan kesehatan mental bisa terjadi apabila ada kejadian traumatis yang terjadi. Anak-anak memang berada dalam kondisi rentan mengalami gangguan kesehatan mental. Salah satu penyebabnya adalah perubahan besar yang terjadi dalam kehidupannya. Contohnya seperti mempunyai adik, karena itu adalah posisi dimana ia harus beradaptasi dengan lingkungan atau situasi baru.

3. Ajarkan anak untuk mengelola dan mengekspresikan emosi

Cobalah Bapak dan Ibu mengajarkan anak untuk mengelola dan mengekspresikan emosinya dengan cara yang positif, seperti mengajarkannya untuk memiliki hubungan yang baik dengan keluarga serta teman-temannya. Karena ketika ia mampu untuk mengelola dan mengekspresikan emosinya, maka ia akan memiliki kondisi mental yang baik.

4. Bermainlah bersama anak

Bagi anak-anak, bermain menjadi aktivitas yang paling menyenangkan bukan ? karena waktu bermain dapat membantu anak-anak menjadi pribadi yang lebih kreatif, juga ia dapat belajar keterampilan baru dalam memecahkan masalah serta belajar untuk mengendalikan diri. Oleh karena itu, permainan yang baik tidak hanya menjadi aktivitas yang menyenangkan, tetapi juga membantu anak-anak menjadi sehat secara fisik dan mentalnya.

5. Kenali gangguan kesehatan fisik dan mental anak

Dengan mengenali tanda-tanda anak mengalami gangguan kesehatan mental, sehingga dapat membantu bapak dan Ibu untuk segera melakukan dampingan kepada anak dengan tepat. Seperti contohnya jika anak terlihat sedih dan mudah marah yang terlalu berlebihan secara terus menerus, merasa sangat cemas, ketakutan atau mengalami mimpi buruk, maunya sendiri terus menerus, tidak bisa berkonsentrasi, mengalami perubahan drastis dalam pola makan atau pola tidurnya, dan lain halnya. Sebaiknya segera berdiskusi dengan ahlinya yaa untuk mendapat solusi yang tepat.

Nah demikianlah tips-tipsnya. Mari berusaha untuk melakukannya yuuk Bapak dan Ibu agar kesehatan mental anak senantiasa terjaga. Jangan lupa juga ya harus jeli terhadap perubahan perilaku yang terjadi pada anak. Sebisa mungkin, gali masalah apa yang terjadi pada dirinya atau lingkungannya. Kalau Bapak dan Ibu merasa kesulitan, bisa menghubungi psikolog atau psikiater yaa..

Read more
  • 1
  • 2
  • Next

  • Ruang belajar orangtua. Bertumbuh bersama keluarga.
  • Jl. Raya Keadilan No.32 Blok A6, Pancoran Mas, Depok 16434
  • 08561344478
  • info@sekolahkeluarga.id
  • www.sekolahkeluarga.id

Terhubung dengan SKID. Daftarkan email kamu untuk mendapatkan
artikel dan informasi kelas di Sekolah Keluarga Indonesia.

Subscription Form

©copyright.Aki.com. Powered by ArrowHitech.